Arti-Syafakillah
Arti-Syafakillah

Arti Syafakillah

Posted on

Arti Syafakillah – Hai sahabat pintardesain.com, kali ini kita akan membahas tentang Arti Syafakillah, Pengertian Syafakillah, Arti Kalimat dan Penggunaannya, Cara Menjawab Kalimat, Anjuran Islam Ketika Sakit, Do’a untuk Kesembuhan, Keutamaan Menjenguk, dan Adap Ketika Sakit dan Adap Menjenguk. Untuk lebih jelasnya akan jelaskan secara rincinya dibawah ini.

Pengertian Syafakillah

Ketika dimana kondisi tubuh sedang tidak baik atau sakit. Sebagian orang beranggapan bahwa sakit adalah musibah, padahal jika kita kaji lebih dalam sakit merupakan anugerah yang harus disyukuri karena Allah masih sayang dan cinta terhadap kita sebagai mahluknya.

Dan ketika kita sedang sakit, sering kita dengar atau kita lihat di komentar sosial media akan ucapan Syafakallah, Syafakillah, Syafakumullah, Syafahullah, Syafahallah, Syafahumullah, dan Syafahunnallah. Yang mana kata-kata tersebut merupakan Do’a yang diucapkan ketika seseorang sedang sakit.

Banyak orang menganggap bahwa kata syafakallah bisa di ucapkan dan digunakan untuk siapa saja yang sakit, padahal yang sebenarnya dari masing-masing kata berbeda untuk keberuntukannya.

Lalu apa pengertiannya dari masing-masing kata tersebut? Nah, biar lebih jelas dan supaya tidak salah ucap dalam penggunaanya maka kita wajib tahu terlebih dahulu arti dan kegunaannya dari masing-masing kata Syafakallah ( شَفَا كَ الله ), Syafakillah ( شَفَا كِ الله ), Syafakumullah ( شَفَا كُمُ الله ), Syafakunnallah ( ‎ شَفَا كُنَّ الله ),  Syafahullah ( ‎شَفَا هُ الله ), Syafahallah ( شَفَا هَا الله ), Syafahumullah ( ‎ شَفَا هُمُ الله), dan Syafahunallah ( شَفَا هُنَّ الله ).

Dari kalimat tersebut diatas didalamnya memiliki tiga kata yaitu syafa ( شَفَا ), ka ( كَ ) atau ki ( كِ ) atau hu ( ـهُ ) atau ha ( ها ), dan Allah ( الله ).

Karena kata ucapan tersebut memiliki makna yang sama “Semoga Allah memberikan kesembuhan” dan penggunaannya tergantung siapa yang sedang sakit seperti kepada mu, kepada mereka, kepada nya,  dan kepada kalian.

Jadi ketika mengucapkan kalimat tersebut kita harus tahu terlebih dahulu yang sakit itu apakah satu orang, banyak orang, dan apakah yang sakit pria atau wanita.

Arti Kalimat dan Penggunaannya

Supaya lebih jelas dan agar lebih mudah dimengerti maka akan kita bahas dalam masing-masing kata dari ucapan Syafakallah ( شَفَا كَ الله ), Syafakillah ( شَفَا كِ الله ), Syafakumullah ( شَفَا كُمُ الله ), Syafakunnallah ( ‎ شَفَا كُنَّ الله ),  Syafahullah ( ‎شَفَا هُ الله ), Syafahallah ( شَفَا هَا الله ), Syafahumullah ( ‎ شَفَا هُمُ الله), dan Syafahunallah ( شَفَا هُنَّ الله ) yang di jelaskan dalam tulisan arab, latin, dan penggunaannya seperti berikut ini :

Syafakallah ( شَفَا كَ الله )

Jika yang sakit adalah laki-laki (satu orang) dan cara mengucapkanya langsung kepada yang sedang sakit.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

كَ

Isim dhamir mutashil mukhotob mabni fatah mahal nashab menjadi maf’ul bih

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafakillah ( شَفَا كِ الله )

Jika yang sakit adalah perempuan (satu orang) dan cara mengucapkanya langsung kepada yang sedang sakit.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

كِ

Isim dhamir mutashil mukhotob mabni kasrah mahal nashab jadi maf’ul bih

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafakumullah ( شَفَا كُمُ الله )

Jika yang sakit adalah laki-laki (lebih dari dua orang) dan cara mengucapkanya langsung kepada yang sedang sakit.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

كُ

Isim dhamir mutashil jama mudzakar mukhotobin mabni dhamah mahal nashab menjadi maf’ul bih

مُ

Alamat jamak ( merupakan ciri jamak)

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafakunnallah ( ‎ شَفَا كُنَّ الله )

Jika yang sakit adalah perempuan (lebih dari dua orang) dan cara mengucapkanya langsung kepada yang sedang sakit.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

كُ

Isim dhamir mutashil jama inas mukhootobah mabni dhamah mahal nashab menjadi maf’ul bih

نَّ

Alamat jama miswah (merupakan ciri jama muanas)

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafahullah ( ‎شَفَا هُ الله )

Jika yang sakit adalah dia laki-laki dan disampaikan kepada kerabat orang yang sedang sakit secara langsung.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

هُ

Isim dhamir mutashil mudzakar ghaib mabni dhamah mahal nashab menjadi maf’ul bih

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafahallah ( شَفَا هَا الله )

Jika yang sakit adalah dia perempuan dan disampaikan kepada kerabat orang yang sedang sakit secara langsung atau didepan publik.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

هَا

Isim dhamir mutashil muanasah ghaibah mabni sukun mahal nashab menjadi maf’ul bih

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafahumullah ( ‎ شَفَا هُمُ الله)

Jika yang sakit adalah mereka laki-laki dan disampaikan kepada kerabat orang yang sedang sakit secara langsung atau didepan publik.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

هُ

Isim dhamir mutashil jama mudzakar ghaibah mabni dhamah mahal nashab menjadi maf’ul bih

مُ

Alamat jama (merupakan ciri jama)

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Syafahunallah ( شَفَا هُنَّ الله )

Jika yang sakit adalah mereka perempuan dan disampaikan kepada kerabat orang yang sedang sakit secara langsung atau didepan publik.

Menurut Nawhu Lafadz dengan keterangan sebagai berikut :

Kata Arabnya

Keterangan

سَفَا

Merupakan fi’il madhi

هُ

Isim dhamir mutashil jama mudzakar ghaibah mabni dhamah mahal nashab menjadi maf’ul bih

نَّ

Alamat jama miswah (merupakan ciri jama muanas)

الله

Jadi fa’ilnya lafadz syafa dengan jumlah fi’il dan fai’il kemudian menjadi doa iyah.

Cara Menjawab Kalimat

Lain halnya jika yang sakit adalah kamu, kemudian banyak ucapan yang di tujukan kepada kamu entah itu dari temanmu, keluarga, orang dekat, dan orang sekitar yang mengucapkan kalimat syafakallah atau syafakillah.

Kebanyakan mereka yang ketika menerima ucapan tersebut hanya menjawabnya dengan ucapan terima kasih saja. Padahal ucapan tersebut adalah do’a baik yang disampaikan untuk kesembuhan kita.

Untuk menjawab ucapan dari ucapan do’a tersebut dapat kita lihat dari siapa yang menyampaikannya apakah yang menyampaikannya laki-laki atau perempuan dan banyaknya orang yang menyampaikan apakah satu orang atau banyak.

Cara Menjawab Ucapan dari Saudara atau teman laki-laki

Untuk menjawab ucapan dari kata Syafakallah ( شَفَا كَ الله ) atau Syafakillah ( شَفَا كِ الله ) maka sebaiknya kita perhatikan terlebih dahulu siapa yang memberikan ucapan tersebut, apakah dari laki-laki atau perempuan dan diucapkan secara sendirian atau lebih dari dua orang.

Apabila yang menyampaikan ucapan tersebut adalah laki-laki (sendirian) baik itu keluarga, teman, atau orang sekitar kita maka cara menjawabnya dengan ucapan Jaza kallah khairan ( جَزَاكَ اللّٰهُ خَيْرًا ) yang artinya “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan”.

Dan apabila yang menyampaikan ucapan tersebut adalah perempuan (sendirian) baik itu keluarga, teman, atau orang sekitar kita maka cara menjawabnya dengan ucapan Jazaakillaahu khairan ( جَزَاكِ اللّٰهُ خَيْرًا ) yang artinya “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan”.

Kemudian jika yang memberikan ucapan  tersebut adalah laki-laki ( lebih dari satu orang ) baik itu keluarga, teman, atau orang sekitar kita maka cara menjawabnya dengan ucapan Jazaakumullaahu khairan ( جَزَا كُمُ الله خَيْرًا ) yang artinya “Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan”.

Dan jika yang memberikan ucapan  tersebut adalah perempuan ( lebih dari satu orang ) baik itu keluarga, teman, atau orang sekitar kita maka cara menjawabnya dengan ucapan Jazaakunnallaahu khairan ( جَزَا كن الله خَيْرًا ) yang artinya “Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan”.

Anjuran Islam Ketika Sakit

Ketika ada yang sedang sakit baik itu keluarga, teman atau orang disekitar kita, sebenarnya Islam memiliki anjuran untuk menjenguk dan mengucapkan kata Syafakallah ( شَفَا كَ الله ) atau Syafakillah ( شَفَا كِ الله ) bagi sesama muslim yang mengalami sakit. Anjuran tersebut tercantum di dalam hadist Nabi SAW dalam (HR. Muslim, no. 2162) yaitu :

Jadi, Apabila ada sesama muslim yang sedang sakit maka ia memiliki hak untuk dijenguk dan untuk yang sehat berhak untuk berkunjung atau menjenguknya. Apabila hak muslim tersebut ditunaikan, untuk dijenguk maka orang yang menjenguk akan medapatkan pahala kebaikan dari Allah SWT.

Do’a Untuk Kesembuhan

Jika berkenan maka orang yang menjenguk dapat mendoakan orang yang sakit, dan hal ini dianjurkan dalam islam. Adapun do’a yang dapat digunakan untuk dibaca ketika menjenguk orang yang sakit yaitu :

Do’a tersebut merupakan salah satu dari sekian banyaknya do’a yang dianjurkan dalam Islam ketika menjenguk orang yang sedang sakit, do’a tersebut mengandung arti yang baik dan juga dilakukan dengan niat yang baik.

Keutamaan Menjenguk yang Sakit

Sebagai sesama manusia sudah selayaknya jika menjenguk orang yang sedang sakit , dengan rasa empati tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri kita sebagai manusia. Dengan menjenguk berarti telah menunjukan rasa kepedulian kita sebagai sesama manusia. Sebagaimana dipaparkan pada hadits (HR. At-Tirmidzi no. 969) berikut ini :

Dari hadits tersebut  diatas sangat jelas bahwa tidak ada kebaikan yang tidak berbalas dengan suatu kebaikan. Ketika kita meluangkan waktu untuk menjenguk orang yang sedang sakit, yakinlah bahwa Allah telah memberikan pengampunan dosa kita, yang mana hal tersebut dimintakan langsung oleh para malaikat yang telah dijamin ketaatannya.

Adap Ketika Sakit dan Adap Menjenguk

Tidak banyak yang menyadari akan pentingnya memahami adaap ketika sedang tertimpa musibah atau sedang sakit dan bagaimana cara beradap ketika menjenguk orang yang sedang sakit. Karena pentingnya memahami adap, yang tujuannya adalah demi kebaikan bagi yang sakit ataupun bagi yang menjenguk.

Adab ketika kita sedang sakit dan apa yang perlu dilakukan adalah :

  1. Tidak Mengeluh ketika sedang tertimpa musibah atau sedang sakit dan dianjurkan untuk beristighfar, berzikir dan beribadah kepada Allah. Karena dengan mengeluh akan jelas terlihat kelemahan dan ketidak berdayaan, dan jika mampu bersabar dalam menghadapi ujian tersebut maka hal tersebut menunjukan kekuatan diri dan pengharapan pada Allah atas suatu kemuliaan.
  2. Untuk orang yang sakit diperbolehkan untuk mengadu kepada dokter atau orang yang dapat dipercaya mengerti tentang sakit yang dideritanya. Dengan harapan dapat memberikan solusi atas kesembuhan yang sedang diderita.
  3. Meletakkan tangan kita pada bagian yang sakit dan mengucapkan kalimat bismillahi بِسْمِ اللهِ dan menyebut Nama Allah sebanyak tiga kali. Kemudian dilanjutkan dengan membaca :
  1. Pada kondisi oleh orang tertentu saja hal ini boleh dilakukan, meminta kehalalan atas barang-barang yang masih menjadi tanggungannya, hutangnya atau sesuatu yang dimiliki dari hasil rampasan, juga wajib baginya untuk mewasiatkan harta-harta yang bukan merupakan bagian dari warisannya.
  2. Menjauhi hal-hal yang berkenaan dengan kesyirikan seperti memakai jimat, jampi-jampi, dan semua yang mengandung kesyirikan.
  3. Disarankan bagi yang sakit hendaknya berprasangka baik kepada Allah dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya

Adab Untuk Orang yang Menjenguk hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :

  1. Ketika mengunjungi orang yang sakit, hendaknya diiringi dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang baik untuk mengetahui tentang keadaannya.
    Seperti sebagaimana dijelaskan pada sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam [HR. At-Tirmidzi no. 2008, Ibnu Majah no. 1433]
  2. Memilih waktu yang tepat untuk berkunjung, lebih baik lagi dengan mengetahui terlebih dahulu situasi dan kondisi yang sesuai ketika hendak menjenguk dan hendaknya tidak terlalu lama dalam menjenguk yang sakit karena yang sedang sakit tentunya perlu beristirahat.
  3. Lebih baik jika orang yang menjenguk mendo’akan kesembuhan dan kesehatan. Seperti yang dijelaskan pada hadits [HR. Al-Bukhari no. 5656] berikut ini :

  1. Yang menjenguk hendaknya mengusap bagian yang sakit dengan tangan kanan sambil membaca do’a dari [HR. Al-Bukhari no. 5743 dan Muslim no. 2191 (46] sebagai berikut :

  2. Dianjurkan untuk yang menjenguk menundukkan pandangannya (tidak menatap dengan pandangan yang tajam serta menunjukkan belas kasih kepada yang sakit.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan tentang kalimat ucapan Syafakallah ( شَفَا كَ الله ), Syafakillah ( شَفَا كِ الله ), Syafakumullah ( شَفَا كُمُ الله ), Syafakunnallah ( ‎ شَفَا كُنَّ الله ),  Syafahullah ( ‎شَفَا هُ الله ), Syafahallah ( شَفَا هَا الله ), Syafahumullah ( ‎ شَفَا هُمُ الله), dan Syafahunallah ( شَفَا هُنَّ الله ). Jadi kalimat-kalimat ucapan tersebut dilafadzkan untuk mendo’akan saudara kita sesama muslim yang sedang sakit.

Paham akan kata yang diucapkan ketika sedang menjenguk seseorang yang sakit, paham cara menjawab ucapan ketika kita sedang sakit, mengetahui cara beradap ketika kita sakit atau ketika kita menjenguk orang yang sakit, mengetahui do’a terbaik ketika sedang sakit ataupun sedang menjenguk orang sakit.

Demikianlah artikel mengenai Arti Syafakillah – Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca pintardesain.com untuk terus belajar desain. Sampai ketemu lagi di artikel-artikel selanjutnya dan terima kasih atas kunjungannya.